1.Jeda yang terlalu lama antara perkenalan Playbook dengan peluncuran ke pasar.
Waktu yang lama saat peluncuran Playbook membuat marketshare Playbook terkuras oleh Galaxy Tab yang lebih dahulu meluncur ke pasaran, apabila Playbook lebih awal dibanding Galaxy Tab maka dapat "memakan kue" samsung.
2.Tidak dapat menjalankan aplikasi android.
Sejak perkenalan RIM mengumumkan bahwa Playbook dapat menjalankan Aplikasi Android, namun mana buktinya ? sampai detik ini Playbook belum dapat menjalankan aplikasi android, di mana kita tau saat peluncuran Playbook aplikasi Playbook sangatlah minim. Update Playbook-pun di undur, ini lah yang membuat kesalpara pengguna terhadap RIM.
3. Harga di Indonesia sangat mahal
Entah salah siapa di kasus ini, yang jelas saat sampai di Indonesia Playbook sangatlah mahal, padahal antusiasme warga Indonesia cukup tinggi, mengingat harga di USA ramah di kantong Indonesia, namun harapan itu pupus setelah Playbook hadir di Indonesia dengan harga selangit.
dilihat dari ke-3 alasan tersebut RIM mengulang kesalahan dalam peluncuran BB 10, BB10 dikabarkan peluncurannya di undur, apabila RIM belum siap, lebihtidak usah tergesa - gesa menginformasikan peluncuran, apabila melakukan pengunduran maka calon pengguna yang sudah ancang - ancang akan mudah memilih yang lain, karena pengunduran, bagi RIM juga jangan terlalu banyak janji yang sulit ditepati seperti Playbook yang dapat menjalankan Aplikasi Android, pembangunan server yang sampai sekarang tidak di indahakan, padahal sudah sepakat membangun server di Indonesia, begitu pula kesalahan pengunduran waktu telah 3x dilakukan dan 2 di antara3 berdampak buruk terhadapa RIMsendiri, peluncuran Playbook yang telat, Update OS playbook, dan yang terakhir pengunduran peluncuran BB10.
Apabila RIM tidak cermat dalam peluncuran BB10, maka yang akan terjadi market share BB akan direbut oleh WP dan Nokia.
0 komentar:
Post a Comment